Upacara Pembukaan Semester 1

Timelinenya hanya satu hari itu saja dan bercerita mengenai upacara pembukaan RP, bisa dilanjutkan terus menerus. Setiap member yang baru lulus pendaftaran karakternya diharuskan untuk menulis disini dahulu.
--------------------------------------------------------------------------------------------

Hari itu sang wakil kepala sekolah, Luna H. Connemara tengah berkeliling mengecek para murid yang baru saja menjadi murid baru di Venenifer, karena tak lama lagi upacara pembukaan akan segera dimulai.

"Kepada para murid baru diharapkan segera masuk ke Aula Besar karena sebentar lagi Upacara Pembukaan akan segera dimulai. Terima kasih." ujar Luna melewati radio sekolah.

Theresa pun sedikit kaget mendengar pengumuman itu dan bergegas ke Aula Besar. Berkat kecerobohannya, Theresa sempat terjatuh tepat di depan Aula Besar.

"Aduh..." keluh Theresa membersihkan debu-debu di roknya. Dia agak malu karena ada beberapa orang yang menertawakannya.

"Lebih baik aku segera mencari tempat duduk..." gumam Theresa mencari tempat duduk yang cukup nyaman.

Di lain pihak, Elle telah bersiap-siap untuk berpidato nanti sebagai pembuka dari Upacara Pembukaan di balik panggung. Dia juga mencari Luna. "Kemana Luna? Padahal aku sudah harus bersiap."

Dilihatnya sedikit, banyak anak telah berkumpul.

Untunglah Luna datang tepat waktu. "Maaf Nona Elle, tadi aku berkelilng sebentar untuk mengecek anak-anak yang belum masuk ke dalam Aula Besar. Kelihatannya Upacara Pembukaan sudah bisa dimulai."

Luna pun keluar dari belakang panggung dan berjalan ke podium. "Selamat pagi murid-murid, saya Luna H. Connemara, Wakil Kepala Sekolah Venenifer. Sebentar lagi, Kepala Sekolah akan berpidato." ujar Luna.

Theresa sedikit tercengang melihat bahwa Wakil Kepala Sekolah Venenifer adalah seorang anak muda? Kalau dilihat umurnya masih 16 tahun. Tapi dia biarkan saja hal itu.

"Apa dia memiliki kecerdasan yang luar biasa ya?" pikir Theresa.

Elle pun masuk ke panggung dan mengarah ke podium untuk memulai pidatonya. "Baiklah. Selamat pagi semuanya, selamat datang di Sekolah Sihir Venenifer. Saya Elle Cross. Sungguh merupakan kegembiraan dimana kita bisa bertemu disini, memulai tahun ajaran baru. Kalian akan dibagikan buku peraturan, jurnal oleh Wakil Kepala Sekolah."

Elle melanjutkan, "Kalau kalian penasaran mengapa Wakil Kepala Sekolah kita, Luna Hanahime Connemara, terlihat masih muda. Dia itu sebenarnya berusia 23 tahun, tapi fisiknya berumur 16 tahun."

Alice berlari, terus berlari. Dia pun sampai di Aula Besar dan melihat semua orang meliriknya. Ya, Alice telat dalam upacara pembukaan. "Maaf..." ujar Alice mencari tempat duduk di belakang.

Luna menghampirinya dan memberikannya buku peraturan dan jurnal. "Lain kali jangan telat ya, Alice. Namamu Alice kan? Alice C. Meilleur?"

"Ya, saya Alice C. Meilleur." balas Alice, dia tidak begitu heran akan penampilan Luna yang masih muda itu karena sempat mendengar pembicaraan orang mengenainya.

Elliot tengah berkeliling layaknya seorang guru di Aula Besar, mengecek apakah ada anak-anak yang ngobrol atau ribut sendiri. Dilihatnya Luna berbincang-bincang dengan Alice.

"Luna, apa kamu tidak membagikannya pada yang lain?" tanya Elliot, menatap tajam Alice yang tadi telat.

" mati aku..." keluh Kenneth sambil berlari menuju Aula besar. Sesekali ia berhenti sebentar untuk mengabil napas lalu berlari lagi.

" Aku benar-benar telat...." Ia menengok kiri dan kanan. Perhatiannya tertuju kepada Alice dan Luna yang tampaknya dalam pembicaraan serius...

" Ya tuhan... " Menyadari itu Luna sang Wakasek, ia berlari secepat kilat ke aula dan akhirnya berhasil masuk dengan selamat walau sebenarnya perasaannya ada yang salah.

" sepertinya aku akan tertimpa masalah besar.." Ujarnya dalam hati.

Luna tak sengaja melihat seorang cowok berlari kilat seperti baru saja telat, dan kelihatannya dia tahu yang mana. "Maaf, kamu telat ya?" tanya Luna menyerahkan jurnal dan buku panduannya.

"Lain kali jangan telat."

Alice menoleh ke arah Kenneth yang satu nasib dengannya.

Elliot menggeleng-geleng. "Sudah kubilang harus dicek..." ujarnya, kembali berkeliling meninggalkan Alice yang sedang terfokus pada pidato dari Elle.

Yah, anak-anak barunya tergolong cukup banyak tahun ini. Sehingga Elliot agak bingung mengecek satu-satu.

" i-iya bu...." Jawab Kenneth gagap dan mengalihkan perhatian pada buku-buku yang diserahkan luna.

" ternyata memang ketahuan.." ujarnya lemas. ia menengok sedikit dan melihat kearah alice yang menukar pandang dengannya.

dia siapa ya? ujarnya dalam hati..

Tristan yang kebetulan duduk di samping Kenneth, menoleh kepadanya. "Namamu siapa? Masuk asrama mana?" tanya Tristan - padahal jarang sekali bertanya hal-hal kayak gitu...

Di lain pihak, Elle meneruskan pidatonya. "... Dengan begitu, saya nyatakan semester 1 ini akan berjalan mulai hari ini sampai akhir semester. Saya harapkan kalian dapat bekerja sama dengan baik. Sekarang, ikuti guru-guru yang akan menjadi pendamping asrama kalian..."

"Untuk Lychnia, sementara ini saya yang akan mengurusinya. Potentia akan diurusi oleh Luna H. Connemara dan Genesis oleh Elliot Semmelroth," jelas Elle. "Kalian akan pergi ke asrama kalian."

Elliot mendengar panggilan itu dan segera memanggil para anak-anak Genesis. "Tristan! Dengar, buat teman-temanmu berbaris yang rapi dahulu." ujar Elliot menyuruh Tristan (maap).

Sambil menunggu semua murid berbaris, Elliot mengecek semua murid satu-satu.

Luna membuat semua murid Potentia berbaris terlebih dahulu (ga ada Dorm Leader sih). Berhubung Alice dan Kenneth berada di Potentia, dia menyuruh mereka berdua untuk merapikan kembali barisan.

"Semua, berbaris yang rapi dan benar!" seru Alice setelah disuruh Luna.

Luna, mengecek satu-satu para murid. "Baiklah, ikuti saya ke asrama Potentia."

"Ara, iya, Pak Elliot..." kata Tristan merapikan barisan murid Genesis. Dilihatnya anggota Potentia telah berbaris dengan rapi, sehingga dia cepat-cepat mengatur barisan.

"Semuanya, berbaris yang benar!" serunya.

Elle yang mengurus Lychnia juga ikut merapikan barisan. Di barisan Lychnia, tidak ada yang berani bermain-main mengetahui bahwa Elle itu adalah kepala sekolahnya...

Theresa tentu saja harus patuh pada Elle yang merupakan kepala sekolah. Kemudian, mereka pergi ke asrama Lychnia dengan dipandu Elle. Ternyata, di dalam sekolah itu banyak terdapat hiasan-hiasan antik.

Memang sekolah ini antik... dan sedikit seram... Theresa pun sedikit gemetar melihat hiasan-hiasan itu.

Yura yang baru mau menuju barisan para anggota Genesis yang juga sebagai dorm leader was-was karena takut dimarahi belum sampai kesana "Moga-moga habis dari toilet tadi ga telat..." pikir Yura, setelah sampai disana ia melihat Tristan sedang mengurus barisan, Yura langsung saja membantunya, daripada kocar-kacir ga jelas dimarahin.

Lucia kebetulan berbaris di paling belakang, mengikuti teman-temannya ke asramanya. Dia hanya bisa diam karena yang sedang memandu mereka adalah sang kepala sekolah sendiri.

Mati aku... Sudah lagi, asramanya kok jauh sih?

Note : Asrama Potentia ada di utara, Asrama Genesis ada di selatan dan Asrama Lychnia berada di tengah. Lokasi ketiga asrama ini berada di kompleks asrama yang jalannya menyambung dari jembatan depan asrama Lychnia ke gedung utama sekolah.
=======================================================

Sesampainya di asrama Potentia. Ternyata bendera asrama Potentia berwarna merah dan kuning (sekedar info). "Asrama perempuan berada di atas, sementara laki-laki berada di bawah. Di buku panduan dijelaskan peraturan asrama."

Alice pun membuka buku panduannya untuk mengecek lebih lanjut. "Bagaimana dengan kamarnya, Luna-sensei?"

"Di papan tersebut terdapat daftar kamar kalian," jawab Luna menunjuk ke papan kayu. "Jangan lupa, di buku panduan ada peta dan jadwal sehari-hari."